1.
SEJARAH SEL
Studi mengenai biologi sel tidak dapat dipisahkan dari penemuan mikroskop.
Permulaan biologi sel dapat dikatakan pada abad ke-15 ketika da Vinci pada
tahun 1485 menggunakan lensa untuk melihat objek-objek kecil. Mikroskop
sederhana telah diciptakan oleh Galileo pada tahun 1610. Komponen/ susunan mikroskop pertama telah dibuat oleh Robert Hooke (1665).
Dia mengamati sayatan tipis gabus di bawah mikroskop, yang ternyata bahwa gabus
tersebut disusun oleh bagian-bagian yang menyerupai kotak. Kotak-kotak tersebut
selanjutnya dinamakan sel (Latin, cella=rongga yang kosong). Pada tahun 1674,
Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel bakteri, sel protozoa, sel
darah merah, dan sel spermatozoa dari jaringan hewan. Sebenarnya sejarah penelitian sel telah
dilakukan jauh sebelum Robert Hooke mengenal istilah sel. Salah seorang
pelopornya adalah Aristoteles (322 SM). Dalam teori epigenesisnya, ia
menyatakan bahwa perkembangan hewan selalu berasal dari struktur yang sederhana
menuju bentuk yang lebih kompleks.
Para
peneliti sel yang lainnya adalah sebagai berikut:
1.
Mirabel (1808): menyatakan bahwa
tumbuhan terdiri atas jaringan yang tersususn oleh sel;
2.
Robert Brown (1824) : menemukan inti sel
dan menyatakan bahwa : inti sel merupakan bagian yang penting dari suatu sel
3.
R.J.H Dutrochet (1824) menyatakan bahwa
“ hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel, dan sel tersebut bersatu dengan
kekuatan adhesi
4.
Lamarck (1829) menyatakan bahwa “pada
mahkluk hidup sel mempunyai fungsi yang sangat penting “
5.
Hertwig (1829): menyatakan bahwa “ sel
merupakan kumpulan substansi hidup (protoplasma) yang didalamnya mengandung
inti dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel.
TEORI SEL:
1.
Sel
sebagai kesatuan struktural
Teori ini dikembangkan oleh Matthis
Schleien dan Theodor Schwan. Mereka menyatakan bahwa “makhluk hidup terasusun atas beberapa
organ dan tiap organ tersusun atas jaringan dan tiap jaringan tersusun oleh
sel. Jadi sel merupakan satuan struktural.”
2.
Sel
sebagai satuan fungsional
Teori ini dikembangkan oleh Max Schultze,
dia menyatakan bahwa, “semua kegiatan hidup (metabolisme, sintetis, dan
ekskresi) terjadi didalam sel. Jadi yang berperan didalam tubuh adalah sel
sehingga sel merupakan kesatuan fungsional.”
3.
Sel
sebagai kesatuan reproduksi
Teori ini dikembangkan oleh Rudolf Virchow, ia menyatakan bahwa setiap
sel berasal dari sel yang terkenal dengan selogan omne cellula ex cellula karna
sel merupakan hasil reproduksi dari sel lain maka satuan terkecil dalam
reproduksi adalah sel. Jadi sel adalah kesatuan reproduksi.”
4.
Sel
sebagai kesatuan pertumbuhan
Teori ini dikembangkan oleh R.J.H
Dutrochet, dia menyatakan bahwa “semua makhluk hidup dikatakan tumbuh
apabila terjadi pertambahan volum tubuh terjadi karna adanya pertambahan volum
sel dan jumlah sel sehingga makhluk hidup mengalami pertumbuhan karna selnya
bertambah besar dan bertambah banyak.”
5.
Sel
sebagai kesatuan penurunan sifat (hereditas)
Teori ini dikembangkan oleh Edmund
B. Willson, menurutnya “sifat keturunan atau heredritas terdapat dalam
kromosom dan kromosom terdapat dalam inti sel. Sedangkan inti sel terdapat pada
sel kelamin yaitu sel spermatozoid dan sel telur. Sehingga yang berperan dalam
penurunan sifat adalah sel. Jadi sel merupakan kesatuan penurunan sifat.”
2. KOMPONEN KIMIAWI
Sel merupakan unit struktural makhluk hidup yang berarti bahwa sel
merupakan
penyusun mahluk hidup (Schleiden dan Schwan Komponen kimia sel terdiri atas senyawa organik dan senyawa anorganik.
a.
Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang
jumlah terbanyaknya tidak terdapat didalam tubuh mahluk hidup/ senyawa yang
keberadaanya banyak terdapat diluar tubuh.
Senyawa Anorganik sel meliputi:
Senyawa Anorganik sel meliputi:
1.
Air.
-
Air bebas : Air bebas adalah air yang tidak terikat oleh senyawa lain.
-
Air Terikat : Adalah air yang terikat oleh senyawa lain.
Fungsi air antara lain:
a.
Sebagai pelarut zat organik dan zat
anorganik
b.
Sebagai alat transportasi, yaitu :
pembawa sisa sari-sari makanan, pembawa sisa metabolisme, dan menyediakan
makanan.
c.
Sebagai medium atau tempat terjadinya
reaksi kimia.
d.
Sebagai pengatur suhu.
2.
Gas
Fungsi O2 : Untuk mengoksidasi zat-zat makanan yang akan digunakan untuk menghasilkan energi.
Fungsi O2 : Untuk mengoksidasi zat-zat makanan yang akan digunakan untuk menghasilkan energi.
Fungsi CO2 : Digunakan untuk fotosintesis pada tumbuhan.
3.
Garam Mineral
Adalah suatu senyawa yang terbentuk
dari asam dan basa.
Fungsinya :
Fungsinya :
a.
Untuk fungsi fisiologis
b.
Untuk menjaga keseimbangan osmosis
sel
c.
Untuk menjaga keseimbangan energi.
d.
Untuk menjaga keseimbangan asam dan
basa.
e.
Untuk mengatur pH sel.
b.
Senyawa Organik
Senyawa organik tersusun atas unsur
utama C, H, dan O . Ditambah beberapa unsur lain seperti N, S dan P. Setidaknya
ada 3 macam senyawa organik yang menjadi komponen kimia sebuah sel, yaitu :
karbohidrat, lemak dan protein.
1.
Karbohidrat,
Karbohidrat
tersusun atas unsur C, H dan O dengan rumus molekul ( CnHnOn )
misalnya :
-
glukosa ( C6H12O6 ),
-
triosa ( C3H6O3 ) dan lain sebagainya.
Karbohidrat disintesis terutama oleh
sel tumbuhan melalui proses fotosintesis. Pada beberapa jenis mikroorganisme
tertentu, karbohidrat juga disintesis melalui proses kemosintesis. Fungsi utama
dari senyawa organik yang satu ini, adalah sebagai sumber energi bagi sel (
bagi mahkluk hidup ).
Beberapa
jenis karbohidrat yang dikenal manusia, antara lain :
n monosakarida merupakan
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih kecil
lagi. Beberapa contoh karbohidrat dari jenis ini, antara lain :
-
triosa ( C3H6O3 ),
-
tetrosa ( C4H6O4 ),
-
pentosa ( C5H10O5 ) yang penting untuk penyusunan
senyawa lainnya seperti DNA, RNA, ADP maupun ATP. Termasuk monosakarida adalah
glukosa ( C6H12O6 ), fruktosa ( C12H22O11 ) dan galaktosa. disakarida,
merupakan karbohidrat yang mengandung 2 unit sakarida, dimana pada saat
dihidrolisi sakarida akan menjadi dua monosakarida . Contohnya : sukrosa (
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa ), maltosa ( dihidrolisis menjadi 2
glukosa ). polisakarida, yang merupakan
karbohidrat dengan susunan terdiri atas unit-unit monosakarida. Beberapa
golongan polisakarida, antara lain : amilum / zat tepung / pati , glikogen /
gula hati, dan selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan.
2.
Lemak / Lipida
Tersusun
atas unsur C, H dan O, lemak memiliki beberapa fungsi seperti :
-
membentuk membran sel bersama protein dan karbohidrat,
-
mengatur peredaran lemak,
-
sebagai sumber energi cadangan bagi sel.
Senyawa utama yang membentuk lemak adalah
asam lemak dan gliserol. Beberapa senyawa yang termasuk
lemak meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak ( contohnya
vitamin A, D, E, dan K ), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan
steroid ) dan lain-lain.
3.
Protein
Agak berbeda
dengan karbohidrat dan lemak, protein selain tersusun atas unsur C, H dan O
juga tersusun atas unsur N dan kadang-kadang juga ditambah dengan P dan S.
Protein merupakan komponen pembentuk sel dan bagian-bagiannya.
Beberapa
peran / fungsi yang penting dari protein, antara lain :
-
membentuk organel sel ( ribosom, mitokondria, kromosom
dll ),
-
membentuk selaput sel, membangun dan mengganti
jaringan yang aus,
-
membentuk senyawa lain ( hormon, antibodi, enzim ).
Di dalam sel
sendiri terdapat berbagai jenis protein, misalnya :
-
protein sederhana ( albumin, globulin ),
-
protein kompleks ( lipoprotein, nukleoprotein ),
-
enzim ( koenzim, apoenzim ),
-
hormon,
-
asam nukleat.
Protein
disintesis di dalam tubuh melalui sebuah proses sintesis protein dimana
asam-asam amino tertentu akan disusun membentuk rangkaian polipeptida.
3. GAMBAR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Sel Hewan |
Sel Tumbuhan |
4. FUNGSI ORGANEL-ORGANEL SEL
Berikut ini adalah fungsi-fungsi
dari organel-organel sel :
a. Membran
Plasma
Tersusun atas protein dan lemak.
Fungsinya yaitu melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima
rangsang dari luar sel.
b. Retikulum
Endoplasma
Berbentuk seperti benang-benang
jala, dibagi menjadi dua, yaitu :
-
Retikulum Endoplasma kasar, fungsinya
yaitu transpor dan sintesis protein. dan juga terdapat ribosom
-
Retikulum Endoplasma halus, Tidak
terdapat ribosom, dan mempunyai fungsi transpor dan sintesis lemak dan steroid.
c. Nukleus
Merupakan organel terbesar,
mempunya membran rangkap. Didalam nukleus terdapat nukleoplasma yang terdiri
atas benang kromatin dan juga tersusun DNA, RNA dan Protein. Fungsinya sebagai
pengendali seluruh aktivitas sel, dan pengatur pembelahan sel.
d. Sentriol
Sel ini hanya dimiliki oleh sel
hewan. Fungsinya menarik kromosom menuju ke kutub.
e. Sitoplasma
Tersusun atas cairan sitosol dan
organela yang padat. Fungsinya yaitu sebagai tempat reaksi metabolisme sel.
f.
Badan Golgi
Terdiri atas membran berbentuk
kantong pipih. Fungsinya sebagai sekresi polisakarida, protein dan lendir.
g. Ribosom
Tersusun dari protein dan tidak
bermembarn. Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
h. Lisosom
Yang merupakan membran berbentuk
kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang fungsinya untuk percernaan infrasel.
Mempunyai berbagai fungsi, antara lain :
-
Mencerna materi yang diambil secara
endositosis.
-
Menghancurkan organel sel yang sudah
tidak berfungsi atau biasa disebut autofage.
-
Menghancurkan selnya sendiri
(autolisis).
i.
Mitokondria
Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk
membentuk krista. Fungsinya
sebagai pusat respirasi sel dan penghasil energy terbesar di dalam sel.
j.
Dinding sel
Tersusun atas protein selulose,
hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsinya memberi bentuk pada sel, melindungi
sel sebelah dalam dan mengatur transportasi zat.
k. Plastida
Organel yang mengandung pigmen,
terdiri dari :
-
Kloroplas, mengandung klorofil.
-
Kromoplas, mengandung pigmen merah,
jingga, dan kuning.
-
leukoplas, tidak mengandung pigmen
l.
Vakuola
Sel tumbuhan yang bersifat menetap.
Fungsinya tempat menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa
metabolisme.
0 komentar:
Posting Komentar